Pesona Pulau Derawan

Gue nggak tahu persis sejak kapan gue mulai tertarik sama dunia blogging. Seinget gue, dari kelas 3 SD, bakat curhat gue di diary emang udah keliatan.
Gue seneng banget nulis di buku diary. Nulis apa? Ya nulis macem-macem. Sebagian besar konten tulisan gue adalah curhatan terselubung dari lubuk hati. Isi diary gue dari jaman SD sampe SMA pun mengalami evolusi. Mulai dari diary yang isinya biodata temen kelas, temen ngaji, temen les, sampe dengan diary yang isinya curhatan tentang cinta monyet dan persahabatan gurih ala anak SMA.


Ini adalah beberapa koleksi buku diary gue

Sayangnya, kebiasaan gue nulis diary mentok sampe jaman SMA. Sejak kuliah gue males banget buat curhat di diary. Mungkin saat itu gue memasuki tahap dimana gue sadar banget kalo tulisan gue di diary selama ini nggak mutu. Saking nggak mutunya, tiap buka-buka diary, gue selalu ngakak dan mikir "kenapa gue dulu bisa sebodoh dan se-alay ini sih?"
Hahahaha. Meski begitu, diary gue adalah harta gue yang paling berharga. Zona privasi berisi kenangan-kenangan yang mungkin bakal bikin gue berucap "Oh, iya! Dulu kan gini ya!" ketika kembali membacanya. Walaupun nggak semua kenangan manis ada disana, diary gue selalu bisa merepresentasikan sosok gue di masa kecil. My diary keeps me being me when I almost forget about myself.



Ketika gue ngerasa udah nggak bisa nulis alay di diay lagi, akhirnya gue memutuskan buat bikin sebuah blog. Padahal isinya sama-sama alay sih, hahahaha. Tapi sejak punya blog, gue semakin ngerasain kalo menulis adalah hal yang mengasyikkan.
Gue nggak bohong pas bilang ngeblog itu mengasyikkan. Buktinya, lewat sebuah blog gue berhasil menapakkan kaki gue di sebuah tempat yang sangat indah. Sebuah tempat yang... bahkan gue nggak nyangka kalo suatu hari bisa kesana tanpa harus ngeluarin modal apa-apa.


Hello! admire2 onion head

Bulan Mei kemaren, gue dan dua belas Beswan Djarum lainnya diberi kesempatan berkunjung ke Pulau Derawan, Kalimantan Timur.



Lagi-lagi, gue mau ngucapin banyak terima kasih sama Djarum Foundation atas kesempatan luar biasa yang gue dapetin ini. Terima kasih karena udah memilih gue menjadi salah satu pemenang dari Blog Competition 2013.
Buat yang penasaran sama ceritanya, yuk capcus cekibrot! Bakal gue ceritain perjalanan gue berlibur di pulau istimewa ini.




HARI PERTAMA

Tanggal 8 Mei 2014 jam 03.00, para pemenang blog competition memulai perjalanan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Juwata, Tarakan. Meski mata masih berat, tubuh masih rindu kasur, tiga belas anak yang lebih mirip rombongan TKI daripada rombongan travelling ini berangkat dengan penuh semangat.


Ada dua cara yang bisa ditempuh buat sampai ke Pulau Derawan, yaitu lewat Tarakan atau Balikpapan. Terus, yang mana nih yang lebih enak?
Karena gue dan temen-temen penasaran, maka kita memutuskan untuk berangkat lewat Tarakan dan pulang lewat Balikpapan. Hehehe, fair enough right?
Setelah dua jam perjalanan Jakarta-Tarakan yang berhasil gue lalui dengan mulut komat-kamit ati gemeteran (it was my first flight by the way), akhirnya para Derawaners sampai di bandara Juwata.


Sampai disana dalam keadaan laper dan nggak dapet breakfast gara-gara check out pagi pagi buta dari hotel, gue terpaksa harus kembali menelan pahitnya rasa jamu bratawali pas tahu kalo perjalanan menuju Pulau Derawan masih panjang. Dari bandara, para Derawaners diboyong ke pelabuhan Tengkayu untuk melanjutkan perjalanan menggunakan motorboat selama kurang lebih empat jam. Pusing pala Barbie, Mak!

Meski harus menempuh perjalanan berliku selama berjam-jam yang bikin pantat panas, akhirnya sore itu kita nyampe juga di Pulau Derawan. Begitu ngeliat pemandangan yang menakjubkan, rasa capek dan penat yang nyelimutin kita mendadak hilang. It was... Amazing!



Oh iya, kita, para Derawaners nginep di sebuah cottage bernama Derawan Dive Lodge. Tempat ini adalah tempat dimana lo bakal ngerasa your dreams come true dalam memiliki impian liburan yang sempurna.


Welcome to Derawan Dive Lodge!


Satu hal yang gue suka dari Derawan Dive Lodge adalah... restoran yang menghadap ke arah pantai!
It's kinda romantic, isn't it?


Kebayang dong kalo ada sekumpulan Oppa Oppa Korea yang lagi liburan disana? Makan malem bareng Oppa Korea sambil nikmatin sunset ala adegan drama Korea! Ah, nikmat mana lagi yang kau dustakan? Hehehe
Oh iya, Pulau Derawan ini ternyata salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di luar negeri. Sayangnya, nggak terlalu terkenal di dalam negeri. Miris yah?

Sore itu kita nggak bisa nahan keinginan buat nyicipin pasir pantai dan air laut Pulau Derawan. So, kita putuskan buat nyobain alat-alat snorkeling dan main-main di pantai sampai matahari terbenam.




Aaaah... Bener kan? Udah kayak film Korea banget. Segalanya sangat indah disini.


HARI KEDUA

Agenda hari kedua ini bikin gue super excited! Kenapa? Karena di hari kedua ini, tour guide bakal ngajakin kita main bareng ubur-ubur di Pulau Kakaban.


Ready to go!


Nah, ini dia pulau tujuan Beswan Derawan, Pulau Kakaban.

Pulau Kakaban adalah pulau yang unik banget. Cuma di pulau ini kalian bisa menemukan ubur-ubur tanpa sengat yang hidup di danau air payau.

Lha kok bisa?
Jadi, ubur-ubur yang hidup di Pulau Kakaban ini adalah ubur-ubur yang terjebak di perairan laut yang berubah jadi danau air payau karena proses alamiah. Ubur-ubur tersebut akhirnya berevolusi jadi ubur-ubur tanpa sengat yang bisa dipegang dan diunyel-unyel sesuka hati. Biarpun sesuka hati, kita nggak boleh bikin ubur-ubur ini tersiksa lho! Salah satu peraturan berenang di danau ini adalah nggak boleh pake fin (kaki katak) karena fin bisa merobek kulit ubur-ubur yang rapuh bak aku tanpamu butiran debu.


Danau Ubur-Ubur



Puas mainan sama ubur-ubur tanpa sengat, Derawaners ngelanjutin perjalanan ke Pulau Sangalaki. We are going to snorkeling! Horeeeeeaaay!

Sebelum snorkeling, Derawaners diajak ke tempat penangkaran penyu laut. Oh iya, selain terkenal sama terumbu karangnya yang indah, Pulau Sangalaki juga terkenal sebagai tempat penangkaran penyu. Kalo lo diving dan masuk lebih dalem ke perairan lautnya, dijamin lo bakal ngeliat bayi penyu, emak penyu, bapak penyu, oma penyu, opa penyu, dan seluruh keluarga penyu yang seliweran di pulau ini.

Hello babieeees! I wish I could keep you!

Pengalaman pertama snorkeling di Pulau Sangalaki adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Soalnya, sebelum gue memutuskan untuk mencelupkan badan gue seutuhnya ke dalam air laut Pulau Sangalaki, gue sempet ngeliat bayi ikan hiu dan bayi ikan pari seliweran di perairan dangkal.
Gue sempet dilema. Nyemplung nggak nih? Nyemplung nggak nih?
Bermodalkan kekuatan nekat dan safety jacket, akhirnya gue nyemplung. Setelah dipikir-pikir, sayang juga udah jauh-jauh dateng kesini tapi nggak menikmati keindahan terumbu karangnya.



Airnya bening! Super bening!









Speechless. Hari itu pun gue tutup sama ucapan syukur kepada Sang Pencipta.

HARI KETIGA

Ada banyak hal yang gue suka dari Pulau Derawan dan cottage yang gue tempatin.
Satu, deburan suara ombaknya yang sangat menenangkan.
Dua, pesona turis Korea yang baru dateng semalem di sebelah kamar gue.
Hahahahaha. Annyeonghaseyo, Oppa!

Oh iya, entah kenapa pulau ini semacam punya kekuatan magis buat bikin gue jadi gadis idaman setiap mertua. Sejak disini, gue selalu bangun pagi. Nggak nyangka, pagi ini gue bangun jam empat subuh. Abis subuhan, gue langsung capcuss tanpa buang waktu buat berkeliling pulau menikmati indahnya ciptaan Sang Maha Kuasa.


Hai! Good morning from Derawan!

Agenda hari itu adalah jalan-jalan ke Pulau Maratua. Setelah menikmati breakfast ala anak pantai, jam 08.00 WITA para Derawaners berangkat ke pulau yang jaraknya dua jam perjalanan dari Pulau Derawan itu.


 Begitu sampe disana, kita semua langsung envy to the max dan ngedumel dumel kenapa kita nggak diinepin disini aja. Hahaha, jujur, cottage dan pemandangannya bagus banget!


Pulau Maratua juga cocok dijadiin tempat snorkeling lho, meski masih bagusan Pulau Sangalaki kemana-mana sih. Gue agak miris waktu ngeliat pemandangan di belahan lain Pulau Sangalaki yang kotor dan penuh dengan sampah.




Anggy, ketua rombongan TKI Beswan Derawan

By the way, gue sampe lupa ngenalin orang yang berjasa dibalik kebahagiaan Beswan Derawan.
Jeng... jeng... Orang itu adalah...


Selain Pak Mikel, sebenernya ada juga crew lainnya yang selalu have fun sama kita. Salah satu crew kesayangan kita namanya Mas Say. Nggak tau kenapa deh dipanggil Mas Say. Padahal namanya Sanjaya. Oh iya, disini juga banyak skandal sih. Ceritanya banyak Beswan Derawan yang diceng-cengin sama tour guide kita. Fika sama Mas Say, dan Teh Pewski sama mas-mas bertato yang kupanggil Om Leonardo.

Hari itu seru banget! Kita sempet jalan-jalan ke sebuah pulau yang gue lupa banget sama namanya (hehe, sorry)
Di pulau itu gue sempet liat banyak penyu raksasa yang berenang deket pantai. Selain penyu raksasa, selama perjalanan pulang ke cottage gue juga ngeliat sebuah fenomena luar biasa yang biasanya cuma gue liat di tipi atau film-film bajak laut. Fenomena itu adalah fenomena lumba-lumba liar yang loncat-loncat sambil ngiringin kapal kita. Gue dan dua belas temen-temen gue pun amat sangat terkesima dibuatnya. Saking terkesimanya, kita semua teriak-teriak sepanjang jalan sampe lumba-lumbanya menghilang.
Bye lumba-lumba!

HARI KEEMPAT

Nggak kerasa, hari keempat adalah hari terakhir pemenang blog competition di Pulau Derawan.
Sedih. Soalnya kita udah ngerasa klik banget di tempat ini. Penginapannya, penduduknya, makanannya, semuanya nggak ada yang nggak enak. Ternyata semua serba menyenangkan. Padahal pertama denger kata 'Kalimantan', bayangan aneh-aneh sering masuk ke pikiran.


Dan... terima kasih juga buat teman-teman Beswan Djarum yang udah melengkapi kebahagiaan gue selama di Pulau Derawan.
Terima kasih buat senyum kalian, kehangatan kalian, keramahan kalian, cerewetnya kalian, berisiknya kalian, hebohnya kalian, nyebelinnya kalian, pokoknya terima kasih buat semuanya. I heart you, guys.










Kenangan di Pulau Derawan selalu membawa senyuman bagi gue. Banyak hal yang gue dapet selama liburan yang bisa disebut 'sweet escape' ini. Salah satunya adalah bagaimana pentingnya untuk selalu bersyukur akan kehidupan yang lo miliki. Dan menjaga alam, merupakan bentuk rasa syukur yang bisa lo lakukan untuk kehidupan anak cucu lo kelak.

Good bye, Derawan. See you when I see you again!


Hey! Gue duduk di sebelah jendelaaaaa!

Purwokerto, Juli 2014

Comments

  1. Replies
    1. Waaa, makasih. Alhamdulillah banget bisa dapet hal keren beginian gratisan, wekekekek

      Delete
  2. Mau juga donk kak, dapet liburan gratis. Adain blogger awards yang hadiahnya ke sini ya ^^ hehe
    Btw, kknya djarumplus angkatan berapa? Bagi info donk kak.
    Kmren sy mau apply, tapi kok univ sy gak masuk daftar penerima beasiswa, sy tanya via email gak kunjung dapet balasan -____-

    ReplyDelete
  3. hwah ! nice post, nice blog. i hope someday i can be there.
    salam kenal^^

    http://sukmadewih.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts